Sabtu, 13 Februari 2010

Imlek Vs Valentine

Sabtu, 13 Februari 2010

Perayaan Hari Raya Imlek 2010 (chinese New Year 2010)ini agak sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena bertepatan dengan Valentine’s Day. Bagi kalangan yang sudah berumur, tak ada yang perlu dirisaukan. Tapi bagi pasangan muda yang sedang dimabuk cinta, ini jelas suatu dilema. Pulang ke rumah dan merayakan hari Imlek bersama keluarga besar, atau melewatkan hari romantis bersama pasangan?

Pertanyaan ini timbul ketika beberapa hari yang lalu aku chatting via QQ dengan teman sekelasku yang berasal dari Beijing. Shan, begitu biasa cewek manis ini disapa. Pacarnya yang kebetulan juga teman sekelas kami juga berasal dari Beijing. Menjelang Imlek Shan begitu gelisah sampai menulis “Andai Valentine’s Day 10 Februari…” di status QQ-nya. Aku jadi tertarik buat mengajaknya chat.

Shan yang periang langsung menuliskan semua kegusarannya bahwa Imlek tahun ini pacarnya ke Guangzhou bersama keluarga besarnya untuk menemui Kakeknya. Lalu, salahnya di mana ya, begitu tanyaku dalam hati. Ternyata Shan sudah merencanakan Valentine’s Day yang romantis buat mereka berdua, mengingat ini mungkin tahun terakhir mereka bersama, mengingat setelah lulus S1 Juli nanti, Shan akan meneruskan S2 ke luar negeri. Jadi Valentine’s Day kali ini bisa dibilang yang terakhir. Tapi karena bertepatan dengan Imlek dan si pacar harus mudik, semua rencana manis itu jadi buyar.

Hari raya Imlek merupakan saat yang sangat dinantikan oleh semua masyarakat China terutama suku Han, karena merupakan waktu untuk berkumpul menikmati sajian spesial berupa dumpling atau hanya sekedar mengobrol bersama sambil minum bir. Tak jauh berbeda dengan di Indonesia saat menjelang hari raya, orang bisa melakukan segala cara buat sekedar mendapatkan selembar tiket kereta. Antri selama 6-8 jam bahkan bermalam di stasiun demi bisa pulang kampung pun dijambani. Harga tiket yang melambung akibat ulah calo tak digubris. Berkumpul bersama keluarga, inilah tujuan utama.

Shan mengerti benar bahwa mudik menjelang hari raya Imlek itu sudah menjadi suatu keharusan, sehingga dia tak berani berkutik ketika sang pacar pamit buat ke Guangzhou. Tapi namanya juga orang yang sedang kasmaran, rasa tak rela tetap saja mendera. Belum sempat aku mengobrol lebih lanjut, Shan tiba-tiba offline.

0 komentar:

:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

Related Posts :

 
minima green fragmentary